Hasil Belajar
Belajar sebagai perubahan perilaku yang terjadi setelah siswa mengikuti atau mengalami suatu proses belajar mengajar, yaitu berupa hasil ...
Belajar sebagai perubahan perilaku yang terjadi setelah siswa mengikuti atau mengalami suatu proses belajar mengajar, yaitu berupa hasil belajar dalam bentuk penguasaan kemampuan atau keterampilan tertentu. Jenkins dan Unwin menyatakan bahwa hasil akhir dari belajar (learning outcomes) adalah suatu pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dapat dikerjakan siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya (Uno, 2008). Hasil belajar yang tampak dari kemampuan yang diperoleh siswa menurut Gagne dapat bilihat dari lima kategori, yaitu keterampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Dalam kegiatan belajar mengajar, keterampilan intelektual dapat dilihat ketika siswa menggunakan simbol untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Informasi verbal dapat dilihat ketika siswa menyatakan suatu konsep atau pengertian. Strategi kognitif digunakan ketika memecahkan suatu masalah dengan mengunakan cara-cara tertentu. Keterampilan motorik digunakan ketika menggunakan alat-alat tertentu. Kemudian sikap digunakan untuk memilih perbuatan atau perilaku tertentu ( Uno, 2008).
Benyamin
S. Bloom (dalam Uno, 2008) dalam taksonominya terhadap hasil belajar
mengkategorikan hasil belajar pada tiga ranah yaitu, ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif mengacu pada respon intelektual,
seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis sintesis dan evaluasi.
Ranah afektif mengacu pada respon sikap, sedangkan ranah psikomotor berhubungan
dengan perbuatan fisik. Dari
setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori
yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang
sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks.
Proses
untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran
dilakukan usaha atau tindakan penelitian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi
pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan
kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan sebagai hasil
belajar (Sudjana, 2009). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang
merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan kompetensi
siswa yang mengacu pada indikator.
Beberapa alasan
diperlukannya penilaian terhadap hasil belajar antara lain adalah: (1) hasil
penilaian berkaitan erat dengan nasib masing-masing siswa, (2) hasil penilaian
berfungsi sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru, (3) hasil penilaian
berfungsi sebagai dasar perbaikan program pembelajaran, dan (4) hasil penilaian
dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis soal (Purwanto, 2005). Kegiatan penilaian yang dilakukan tidak
semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa saja,